Beranda | Artikel
Air Liur Manusia Najis?
Selasa, 19 November 2013

Hukum Air Liur Manusia

Tanya ustadz, Air liur najis gak?

Dari: Fauzi via Tanya Ustadz for Android

Jawaban:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Imam Ibnu Majah dalam sunannya menyebutkan judul bab:

بَابُ اللُّعَابِ يُصِيبُ الثَّوْبَ

Bab, tentang air liur yang mengenai baju.

Kemudian, beliau menyebutkan satu hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa bercerita,

رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَامِلَ الْحَسَنَ بْنَ عَلِيٍّ عَلَى عَاتِقِهِ، وَلُعَابُهُ يَسِيلُ عَلَيْه

“Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam menggendong Husain bin ‘Ali di atas pundak beliau, dan air liur Husain menetes mengenai beliau.” Hadis ini diriwayatkan Ibn Majah 658 dan dishahihkan al-Albani, juga disebutkan oleh Imam Ahmad no. 9779 dalam Musnadnya dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth.

Termasuk Liur yang Keluar ketika Tidur

Dr. Soleh al-Fauzan pernah ditanya tentang liur yang keluar ketika tidur. Jawaban beliau,

اللعاب الذي يخرج من النائم أثناء نومه طاهر وليس بنجس، والأصل فيما يخرج من بني آدم الطهارة إلا ما دل الدليل على نجاسته لقول النبي صلى الله عليه وسلم : ( إن المؤمن لا ينجس ) [ رواه الإمام البخاري في ” صحيحه ” من حديث أبي هريرة رضي الله عنه

Liur yang keluar ketika seseorang tidur statusnya suci dan tidak najis. Dan hukum asal segala sesuatu yang keluar dari manusia adalah suci, kecuali yang terdapat dalil bahwa itu najis. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Sesungguhnya orang mukmin tidak najis.’ Diriwayatkan oleh Imam al-Albani dalam shahihnya, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Kemudian beliau menegaskan,

فاللعاب والعرق ودمع العين وما يخرج من الأنف كل هذه طاهرة، لأن هذا هو الأصل، والبول والغائط وكل ما يخرج من السبيلين نجس. وهذا اللعاب الذي يخرج من الإنسان حال نومه داخل في الأشياء الطاهرة كالبلغم والنخامة وما أشبه ذلك، وعلى هذا فلا يجب على الإنسان غسله ولا غسل ما أصابه من الثياب والفرش.

Liur, keringat, air mata, atau cairan yang keluar dari hidung, semuanya suci. Inilah hukum asal. Sementara kencing, kotoran, dan setiap yang keluar dari dua jalan, statusnya najis. Liur yang keluar dari seseorang ketika dia tidur, termasuk benda suci, sebagaimana ingus, dahak atau semacamnya. Karena itu, tidak wajib bagi seseorang untuk mencucinya atau mencuci baju yang terkena liur.
[al-Muntaqa min Fatawa al-Fauzan, 5/10].

Keterangan:

Beliau menegaskan bahwa air liur tidak wajib dicuci. Mohon untuk tidak dipahami ‘tidak boleh dicuci’. Tidak wajib artinya, jika ada air liur yang terkena baju maka tidak masalah baju ini digunakan untuk shalat. Namun jika ini mengganggu karena bau, maka harus dicuci.

Allahu a’lam

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)
Artikel ini .

Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.

  • SPONSOR hubungi: 081 326 333 328
  • DONASI hubungi: 087 882 888 727
  • Donasi dapat disalurkan ke rekening: 4564807232 (BCA) / 7051601496 (Syariah Mandiri) / 1370006372474 (Mandiri). a.n. Hendri Syahrial
  • Keterangan lebih lengkap: Peluang Menjadi Sponsor dan Donatur

🔍 Doa Masuk Rumah Baru, Bacaan Tambahan Tahiyat Akhir, Jilat Air Mani, Nabi Khidir Hidup Semasa Dengan Nabi, Ternak Landak, Cara Membuang Ilmu Dalam Tubuh

 

Flashdisk Video Cara Shalat dan Bacaan Shalat

KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO CARA SHOLAT, ATAU HUBUNGI: +62813 26 3333 28


Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/21075-air-liur-manusia-najis.html